Pengaruh Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi
matahari. Bumi mengelilingi matahari pada orbitnya sekali dalam waktu 365¼.
Waktu 365¼ atau satu tahun surya disebut kala revolusi bumi. Ternyata poros
bumi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan arah
yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis
imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan
sumbu rotasi. Revolusi ini menimbulkan beberapa gejala alam yang berlangsung
secara berulang tiap tahun diantaranya perbedaan lama siang dan malam, gerak
semu tahunan matahari, perubahan musim, dan perubahan penampakan rasi bintang,
serta kalender masehi.
A. Perbedaan Lama Siang dan Malam
Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya. Peristiwa ini nampak jelas diamati di sekitar kutub utara dan kutub selatan.
Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya. Peristiwa ini nampak jelas diamati di sekitar kutub utara dan kutub selatan.
a) Antara tanggal
21 Maret s.d 23 September
§
Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub
selatan menjauhi matahari
§
Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih
banyak daripada belahan bumi selatan.
§
Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada
dibelahan bumi selatan
§
Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang
24 jam dan ada daerah disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
§
Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke
utara.
§
Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21
juni. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o
ke utara.
b) Antara tanggal
23 September s.d 21 Maret
§
Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari,
sedangkan kutub utara lebih menjauhi matahari.
§
Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih
banyak daripada belahan bumi utara.
§
Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama
daripada belahan bumi utara
§
Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam
24 jam dan ada daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
§
Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke
selatan.
§
Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan
matahari pada tanggal 22 Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa
melihat matahari bergeser 23,5o ke selatan.
c) Pada tanggal 21
Maret dan 23 Desember
§
Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke
matahari
§
Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima
sinar matahari sama banyaknya.
§
Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.
§
Di daerah khatulistiwa matahahari tampak melintas
tepat di atas kepala.
B. Gerak Semu Tahunan Matahari
Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21 Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut demikian karena sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.
Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21 Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut demikian karena sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.
C. Perubahan Musim
Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim semi, musim panas, musim gugur,, dan musim dingin. Berikut ini adalah tabel musim pad waktu dan daerah tertentu di belahan bumi
Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim semi, musim panas, musim gugur,, dan musim dingin. Berikut ini adalah tabel musim pad waktu dan daerah tertentu di belahan bumi
Musim-musim dibelah bumi utara
|
|
Musim semi
|
: 21 Maret – 21 Juni
|
Musim panas
|
: 21 Juni – 23 September
|
Musim gugur
|
: 23 September – 22 Desember
|
Musim Dingin
|
: 22 Desember – 21 Maret
|
Musim-musim dibelah bumi selatan
|
|
Musim semi
|
: 23 September – 22 Desember
|
Musim panas
|
: 22 Desember – 21 Maret
|
Musim gugur
|
: 21 Maret – 22 Juni
|
Musim Dingin
|
: 21 Juni – 23 September
|
D. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang
Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada lokasi yang berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara lain Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain.
Kita yang berada di bumi hanya dapat melihat bintang pada malam hari. Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari. Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah. Berarti rasi bintang yang nampak dari bumi juga berubah.
Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada lokasi yang berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara lain Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain.
Kita yang berada di bumi hanya dapat melihat bintang pada malam hari. Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari. Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah. Berarti rasi bintang yang nampak dari bumi juga berubah.
E. Kalender Masehi
Berdasarkan pembagian bujur, yaitu bujur barat dan bujur timur, maka batas penaggalan internasional ialah bujur 180o , akibatnya apabila dibelahan timur bujur 180o tanggal 15 maka di belahan barat bujur 180o masih tanggal 14, seolah-olah melompat satu hari. Hitungan kalender masehi berdasarkan pada kala revolusi bumi, dimana satu tahun sama dengan 365 ¼ hari. Kalender masehi yang mula-mula digunakan adalah kalender Julius Caesar atau kalender Julian. Kalender julian berdasarkan pada selang waktu antara satu musim semi dengan musim semi berikutnya dibelahan bumi utara. Selang waktu ini tepatnya adalah 365,242 hari atau 365 hari 5 jam 48 menit 46 sekon. Julius Caesar menetapkan perhitungan kalender sebagai berikut.
Berdasarkan pembagian bujur, yaitu bujur barat dan bujur timur, maka batas penaggalan internasional ialah bujur 180o , akibatnya apabila dibelahan timur bujur 180o tanggal 15 maka di belahan barat bujur 180o masih tanggal 14, seolah-olah melompat satu hari. Hitungan kalender masehi berdasarkan pada kala revolusi bumi, dimana satu tahun sama dengan 365 ¼ hari. Kalender masehi yang mula-mula digunakan adalah kalender Julius Caesar atau kalender Julian. Kalender julian berdasarkan pada selang waktu antara satu musim semi dengan musim semi berikutnya dibelahan bumi utara. Selang waktu ini tepatnya adalah 365,242 hari atau 365 hari 5 jam 48 menit 46 sekon. Julius Caesar menetapkan perhitungan kalender sebagai berikut.
§
Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari
§
Untuk menampung kelebihan ¼ hari pada tiap tahun maka
lamanya satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap empat
tahun. Satu hari tersebut ditambahkan pada bulan februari. Tahun yang lebih
panjang sehari ini disebut tahun kabisat
§
Untuk mempermudah mengingat, maka dipilih sebagai
tahun kabisat adalah tahun yang habis di bagi empat. Contohnya adalah
1984,2000, dan lain-lain.
Revolusi Bumi dan Efeknya
Bumi kita bergerak mengedari Matahari. Gerak Bumi mengedari Matahari ini dinamakan gerak revolusi. Bumi menyelesaikan satu putarannya mengelilingi Matahari dalam waktu 365,2564 hari efemeris. Satu hari efemeris adalah 86.400 detik efemeris, dan 1 detik efemeris adalah panjang interval yang diukur dengan jam atom standar. Panjang interval waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk satu kali mengelilingi Matahari ini dinamakan sebagai tahun sideris. Efek dari revolusi Bumi adalah perubahan penampakan posisi Matahari relatif terhadap bintang-bintang yang berada di latar belakang. Dilihat dari Bumi, Matahari bergerak diantara bintang-bintang. Bumi bergerak mengitari Matahari berlawanan arah dengan jarum jam jika dilihat dari kutub utara ekliptika. Akibatnya, arah gerak Matahari ini pada bola langit berlawanan dengan arah gerak semu langit, yaitu dari Barat ke Timur. Pada bola langit (lihat Gambar 2), gerak Matahari tersebut adalah pada bidang ekliptika (yang berwarna merah) dalam arah A-B-C-D. Gerak Matahari sepanjang bidang ekliptika ini dikenal sebagai gerak tahunan matahari. Kecepatan gerak Matahari sepanjang ekliptika tidaklah konstan, karena pengaruh dari bentuk orbit Bumi yang elips. Karena bentuk orbit yang elips ini, jarak Bumi-Matahari berubah-ubah. Dan menurut Hukum Kepler yang mengatur pergerakan planet, semakin dekat jarak planet-Matahari, maka kecepatan orbitnya semakin besar. Akibatnya, efek bentuk orbit Bumi yang elips tercermin pada perubahan kecepatan gerak Matahari diantara bintang-bintang di bola langit.
Bumi kita bergerak mengedari Matahari. Gerak Bumi mengedari Matahari ini dinamakan gerak revolusi. Bumi menyelesaikan satu putarannya mengelilingi Matahari dalam waktu 365,2564 hari efemeris. Satu hari efemeris adalah 86.400 detik efemeris, dan 1 detik efemeris adalah panjang interval yang diukur dengan jam atom standar. Panjang interval waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk satu kali mengelilingi Matahari ini dinamakan sebagai tahun sideris. Efek dari revolusi Bumi adalah perubahan penampakan posisi Matahari relatif terhadap bintang-bintang yang berada di latar belakang. Dilihat dari Bumi, Matahari bergerak diantara bintang-bintang. Bumi bergerak mengitari Matahari berlawanan arah dengan jarum jam jika dilihat dari kutub utara ekliptika. Akibatnya, arah gerak Matahari ini pada bola langit berlawanan dengan arah gerak semu langit, yaitu dari Barat ke Timur. Pada bola langit (lihat Gambar 2), gerak Matahari tersebut adalah pada bidang ekliptika (yang berwarna merah) dalam arah A-B-C-D. Gerak Matahari sepanjang bidang ekliptika ini dikenal sebagai gerak tahunan matahari. Kecepatan gerak Matahari sepanjang ekliptika tidaklah konstan, karena pengaruh dari bentuk orbit Bumi yang elips. Karena bentuk orbit yang elips ini, jarak Bumi-Matahari berubah-ubah. Dan menurut Hukum Kepler yang mengatur pergerakan planet, semakin dekat jarak planet-Matahari, maka kecepatan orbitnya semakin besar. Akibatnya, efek bentuk orbit Bumi yang elips tercermin pada perubahan kecepatan gerak Matahari diantara bintang-bintang di bola langit.
Bidang ekliptika membentuk sudut
23,5 derajat terhadap equator langit (berwarna abu-abu). Titik-titik potong
antara ekliptika dan equator ini dinamakan titik-titik equinox. Titik equinox
tempat Matahari bergerak dari selatan equator (‘bawah’ equator) ke utara
equator (‘atas’ equator) , — titik A pada Gambar 2 — dinamakan titik tanjak
naik, atau titik vernal equinox (g). Sedangkan titik equinox tempat Matahari
bergerak dari utara equator (‘atas’ equator) ke selatan equator (‘bawah’
equator) , — titik C pada Gambar 2 — dinamakan titik tanjak turun, atau titik
autumnal equinox. Titik-titik terjauh dari equator yang bisa dicapai oleh
Matahari, dinamakan titik-titik solstice. Titik terjauh di utara equator yang bisa
dicapai Matahari (titik B pada Gambar 2) dinamakan titik summer solstice, dan
titik terjauh di selatan equator yang bisa dicapai Matahari (titik D pada
Gambar 2) dinamakan titik winter solstice. Dalam gerak tahunannya, Matahari
mencapai titik vernal equinox sekitar tanggal 21 Maret, titik summer solstice
sekitar tanggal 22 Juni, titik autumnal equinox sekitar tanggal 23 September,
dan titik winter solstice sekitar tanggal 22 Desember.
Berkaitan dengan gerak revolusi Bumi, dikenal 3 macam interval yang dinamakan :
· Tahun tropis
· Tahun sideris
· Tahun anomalistis
Berkaitan dengan gerak revolusi Bumi, dikenal 3 macam interval yang dinamakan :
· Tahun tropis
· Tahun sideris
· Tahun anomalistis
1.
Tahun Tropis
Tahun Tropis: Interval rata-rata Matahari melewati titik vernal equinox (g) -equinox rata-rata- secara berurut. Equinox rata-rata sendiri, bergerak ke arah barat dengan kecepatan rata-rata 50,3″ pertahun. Gerak ini berlawanan dengan gerak Matahari, atau dengan kata lain, equinox rata-rata menyongsong Matahari. Akibatnya, sebelum Matahari melengkapi 360º, Matahari telah kembali mencapai equinox rata-rata tersebut. Satu tahun tropis (dari pengama-tan) = 365,2422 hari efemeris.
Tahun Tropis: Interval rata-rata Matahari melewati titik vernal equinox (g) -equinox rata-rata- secara berurut. Equinox rata-rata sendiri, bergerak ke arah barat dengan kecepatan rata-rata 50,3″ pertahun. Gerak ini berlawanan dengan gerak Matahari, atau dengan kata lain, equinox rata-rata menyongsong Matahari. Akibatnya, sebelum Matahari melengkapi 360º, Matahari telah kembali mencapai equinox rata-rata tersebut. Satu tahun tropis (dari pengama-tan) = 365,2422 hari efemeris.
2.
Tahun Sideris
Tahun Sideris: Waktu yang dibut-uhkan oleh Mata-hari untuk menyelesaikan satu putaran penuh (360 derajat) pada bidang ekliptika. Satu tahun sideris = 365,2564 hari efemeris.
Tahun Sideris: Waktu yang dibut-uhkan oleh Mata-hari untuk menyelesaikan satu putaran penuh (360 derajat) pada bidang ekliptika. Satu tahun sideris = 365,2564 hari efemeris.
3.
Tahun Anomalis
Tahun Anomalis: Interval rata-rata Matahari melewati perigee/apogee secara berurut (dari perigee/apogee kembali ke perigee/apogee). Garis nodal Bumi tidaklah diam, tetapi bergerak searah dengan gerak revolusi Bumi dengan kecepatan 11,25″ pertahun. Karenanya, saat Matahari melengkapi 1 putaran (360º) pada bola langit, titik perigee/apogee telah bergeser sejauh 11,25″, dan Matahari memerlukan waktu ekstra untuk kembali ke titik perigee/apogee tersebut. Satu tahun anomalis = 365,2390 hari efemeris.
Perbandingan panjang tahun:
tahun_sideris : tahun_tropis : tahun_anomalis = 360º : (360º-50,3″) : (360º+11,25″)
Tahun Anomalis: Interval rata-rata Matahari melewati perigee/apogee secara berurut (dari perigee/apogee kembali ke perigee/apogee). Garis nodal Bumi tidaklah diam, tetapi bergerak searah dengan gerak revolusi Bumi dengan kecepatan 11,25″ pertahun. Karenanya, saat Matahari melengkapi 1 putaran (360º) pada bola langit, titik perigee/apogee telah bergeser sejauh 11,25″, dan Matahari memerlukan waktu ekstra untuk kembali ke titik perigee/apogee tersebut. Satu tahun anomalis = 365,2390 hari efemeris.
Perbandingan panjang tahun:
tahun_sideris : tahun_tropis : tahun_anomalis = 360º : (360º-50,3″) : (360º+11,25″)
A.Gerak Revolusi
Gerak revolusi adalah gerakan bumi berputar pada
orbitnya dalam mengelilingi matahari. Waktu yang diperlukan bumi untuk satu
kali revolusi disebut kala revolusi. Kala revolusi bumi adalah 365 ¼ hari atau
1 tahun. Perhatikan letak matahari pada bulan Maret, Juni, September! Samakah
kedudukan matahari sepanjang tahun? Ternyata sepanjang tahun kedudukan matahari
seolah berubah-ubah. Antara bulan Maret-September kita melihat bayangan benda
mengarah ke selatan. Hal ini terjadi karena kedudukan matahari ketika itu
seolah-olah berada di sebelah utara. Sebaliknya, antara bulan September-Maret
kita melihat bayangan benda ke utara. Hal itu terjadi karena kedudukan matahari
ketika itu seolah-olah berada di selatan kejadian alam tersebut dinamakan gerak
semu tahunan matahari. Gerak semu tahunan matahari adalah matahari seolah-olah
melakukan pergeseran dari utara ke selatan dari khatulistiwa. Perhatikan pula
perubahan musim sepanjang tahun! Ternyata dalam setahun, kita mengalami
perubahan musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Perubahan musim terjadi
pula di belahan bumi utara dan selatan. Perubahan musim yang terjadi di belahan
utara dan selatan adalah musim dingin, musim semi, musim panas dan musim musim
gugur. Gerak semu tahunan matahari dan perubahan musim di permukaan bumi
disebabkan karena bumi beredar mengelilingi matahari dan poros matahari miring
32½° dari garis tegak lurus dari orbitnya. Indonesia yang terletak di
khatulistiwa hanya mengalami dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Pada bulan Oktober sampai dengan Maret bertiup angin muson barat yang banyak
membawa uap air sehingga di Indonesia mengalami musim hujan. Sedangkan, pada bulan
April sampai dengan bulan September bertiup angin muson timur yang sedikit
membawa uap air sehingga di Indonesia mengalami musim kemarau. Galileo Galilei
Astronom Italia, Beliau menggunakan teleskop untuk mencari bukti bahwa Bumi dan
planet-planet lainnya bergerak mengitari Matahari.
B. Gerakan Bulan
Bulan merupakan
anggota tata surya yang merupakan satelit bumi. Bulan tidak memiliki cahaya
sendiri cahaya bulan yang memancar di malam hari adalah sinar matahari yang
dipantulkan oleh permukaan bulan. Sebagai satelit bumi, bulan melakukan tiga
gerakan sekaligus, yaitu berevolusi terhadap Bumi, berotasi dan bersama-sama
bumi mengelilingi matahari. Untuk lebih jelasnya, ketiga gerakan tersebut akan
diuraikan di bawah ini! 1. Revolusi Bulan Terhadap Bumi Revolusi bulan terhadap
bumi adalah gerakan bulan mengelilingi bumi. Akibat gerakan bulan ini adalah
perubahan penampakan bulan. Penampakan bulan tersebut dapat berbentuk bulan
mati, bulan sabit, bulan separuh, bulan benjol, dan bulan purnama. Sebenarnya
perubahan penampakan bulan karena luas permukaan bulan yang terlihat dari bumi
berubah-ubah sesuai kedudukan bulan terhadap matahari dan bumi. Secara garis
besar penampakan bulan dilihat dari bumi dibagi menjadi 4 bagian, yaitu sebagai
berikut :
a. Bulan baru atau bulan mati Pada saat
terjadi bulan baru, posisi bulan berada di antara matahari dan bumi, sehingga
permukaan bulan yang gelap(tidak terkena sinar matahari) mengahadap ke bumi.
Oleh karena itu bulan tidak terlihat dari bumi.
b. Kuartir
pertama Dari posisi bulan muda atau bulan mati, bulan beredar ke arah posisi
kuartir pertama begitu meninggalkan posisi bulan muda, bulan sudah terlihat
seperti bentuk sabit. Bulan sabit terus makin besar sampai membentuk setengah
lingkaran. Pada saat ini bulan berada di kuatir pertama.
c. Kuartir
kedua atau bulan purnama Pada posisi ini, bumi berada di antara bulan dan
matahari. Seluruh permukaan bulan yang terang (terkena sinar matahari)
menghadap ke bumi. Oleh karena itu, bulan terlihat lingkaran penuh dari bumi
disebut bulan purnama.
d. Kuartir
ketiga Dari posisi bulan purnama, bulan beredar ke arah kuartir ketiga begitu
meninggalkan posisi bulan purnama, bulan sudah mulai mengecil menjadi bulan
sabit penampakan bulan terus mengecil sampai terlihat sampai posisi pada kuarti
pertama dari kuartir ketiga beredar kembali ke bulan baru atau bulan mati.
Revolusi bulan dan rotasi bulan mengakibatkan terjadinya pasang naik dan pasang
surut air laut. Ketika pasang naik, permukaan air laut akan naik. Sebaliknya
jika pasang surut, permukaan air laut akan turun. Pada saat bulan berevolusi
terhadap bumi, air laut di bagian bumi yang menghadap bulan akan tertarik
gravitasi bulan sehingga terjadi pasang naik. Sebaliknya, air laut di bagian
bumi yang tidak menghadap bulan akan pasang surut. Berdasarkan uraian di atas
dapatkah kalian menyebutkan kembali akibat gerakan revolusi bulan terhadap
bumi?
C. Gerakan Rotasi Bulan
Bulan berputar
pada porosnya. Kala rotasi bulan sama dengan kala revolusi bulan terhadap bumi
sehingga permukaan bulan yang menghadap bumi selalu sama. Dengan demikian, jika
kita mengamati permukaan bulan dari bumi hanya dapat mengamati satu permukaan
saja, sedangkan permukaan lainnya tidak teramati. Untuk mengamati permukaan
bulan lainnya para ilmuwan meluncurkan pesawat ruang angkasa ke permukaan bulan
yang tidak pernah menghadap ke bumi. 3. Gerakan Revolusi Bulan Terhadap
Matahari Bulan sebagai satelit bumi selalu mengikuti pergerakan bumi ketika
bumi berevolusi terhadap matahari maka bulanpun berevolusi terhadap matahari.
Dalam setahun, bulan mengelilingi matahari sebanyak 1 kali dan mengelilingi
bumi sebanyak 12kali. Oleh karena itu, dalam setahun ada 12 bulan.
D. Gerhana Bumi dan Bulan
Adalah benda
langit yang tidak memiliki cahaya sendiri. Jika bulan atau bumi terkena cahaya
matahari maka pada bagian belakang bulan atau bumi akan terbentuk bayangan.
Karena ukuran matahari jauh lebih besar daripada ukuran bulan atau bumi maka
terbentuk dua macam bayangan berbentuk kerucut, yaitu umbra dan penumbra. Umbra
atau bayangan inti bayangan di bagian tengah yang sangat gelap. Penumbra atau
bayangan semu adalah bayangan samar-samar di sekeliling umbra. Jika dalam
peredarannya, bumi memasuki bayangan bulan atau bulan memasuki bayangan bumi
maka akan terjadi gerhana. Ada dua macam gerhana, yaitu gerhana bulan dan
gerhana matahari.
1. Gerhana Bulan Gerhana bulan terjadi pada saat bulan
purnama. Gerhana bulan terjadi jika bumi berada di antara matahari dan bulan,
serta matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus, sehingga bulan
memasuki bayang-bayang bumi, atau cahaya matahari ke arah bulan terhalang oleh
bumi. Gerhana bulan terjadi ketika bulan berada di penumbra dan umbra yang
berlangsung selama ± 6 jam. Ketika bulan berada di penumbra disebut gerhana
bulan penumbra. Ketika bulan sebagian berada di penumbra dan sebagian lagi
berada di umbra disebut gerhana bulan sebagian. Sedangkan, ketika bulan berada
di umbra disebut gerhana bulan total. Gerhana bulan total berlangsung selama ±1
jam 40 menit.
2. Gerhana Matahari Gerhana matahari terjadi pada saat
bulan baru. Pada saat gerhana matahari, bulan di antara matahari dan bumi,
serta matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus. Sehingga bumi
memasuki bayang-bayang bulan, atau cahaya matahari ke bumi terhalang oleh
bulan. Perhatikan gambar berikut! Gerhana matahari dibedakan atas gerhana
matahari sebagian, gerhana matahari total, dan gerhana matahari cincin. Gerhana
matahari total adalah gerhana matahari yang diamati dari daerah umbra. Gerhana
matahari total berlangsung selama ± 6 menit. info Harap mengulang
inquiryGerhana matahari sebagian adalah gerhana matahari yang diamati dari
daerah penumbra. Orbit bumi dan orbit bulan berbentuk elips. Oleh karena itu,
jarak bumi-bulan tidak selalu sama tetapi berubah-ubah. Ketika terjadi gerhana
matahari cincin; letak bumi-bulan pada jarak terjauh sehingga: a. kerucut umbra
bulan lebih pendek daripada jarak bumi-bulan; dan b. bumi terkena perpanjangan
kerucut umbra bulan. Perhatikan gambar di samping! Jangan sekali-kali melihat
langsung pada saat terjadi gerhana matahari! Pada saat gerhana, sinar matahari
masih sangat menyilaukan jika dilihat langsung oleh mata kita. D. Penentuan
Penanggalan Kalender Berdasarkan Gerak Bumi dan Bulan 1. Kalender Masehi
Kalender Masehi ditentukan berdasarkan kala revolusi Bumi terhadap Matahari.
Satu kali revolusi bumi memerlukan waktu 365¼ hari. Kala revolusi bumi ini
digunakan sebagai patokan penanggalan tahun syamsiah atau masehi. Satu tahun
pada penanggalan syamsiah ditetapkan lamanya 360 hari yang terdiri dari dua
belas bulan. Jumlahnya hari dalam setiap bulannya berbedabeda, ada yang 28
hari, 30 hari, dan 31 hari. Satu tahun ditetapkan 365 hari, sedangkan kala
revolusi bumi 365 ¼ hari. Setelah empat tahun kekurangannya menjadi satu hari.
Oleh karena itu, setiap empat tahun: a. jumlah hari pada bulan Februari
bertambah satu menjadi 29hari; b. jumlah hari dalam satu tahun menjadi 366
hari. Tahun dengan ciri-ciri di atas disebut tahun kabisat. Agar mudah mengingat
tahun kabisat, ditetapkan angka tahunnya habis dibagi empat. 2. Kalender
Hijriah Kalender Hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi Bulan terhadap
Bumi. Sekali berevolusi terhadap bumi, bulan membutuhkan waktu selama 29 hari
12 jam 44menit 3 detik. Kala revolusi bulan terhadap bumi ini dimanfaatkan oleh
umat Islam untuk menentukan tahun Hijriah atau Komariah. Jumlah hari pada
setiap bulan di kalender Hijriah berselang-seling 30 dan 29 hari. Dengan
demikian, satu bulan dibulatkan menjadi 29,5 hari. Akibat pembulatan ini, maka
pada tahun Hijriah pun ada tahun kabisat yang jumlah harinya 355 hari. Dalam
30tahun, terdapat 11 tahun kabisat. Satu tahun Hijriah lamanya 354 hari.
Sedangkan satu tahun Masehi lamanya 365 hari. Oleh karena itu, tahun Hijriah
lebih cepat 11hari daripada tahun Masehi. Hal ini menyebabkan hari-hari besar
bagi umat Islam selalu berubah-ubah lebih cepat 11 hari dari pada tahun
sebelumnya pada kalender masehi.
0 komentar:
Posting Komentar